Bukan Untuk Dicopy

:

Minggu, 06 Januari 2013

3 KODE RAHASIA KEKAYAAN MILIADER DUNIA



Di dalam bukunya “Science of Getting Rich” Wallace D. Wattles mengatakan: “Seagung apa pun orang bicara tentang kemiskinan, pada kenyataannya orang tidak mungkin menjalani kehidupan yang sempurna atau sukses kecuali ia kaya. Tidak ada orang bisa mencapai kemungkinan tertingginya dalam pengembangan jiwa atau bakat kecuali ia memiliki banyak uang. Diperlukan banyak hal sebagai sarana bagi seseorang untuk mengembangkan jiwa dan bakat, dan ia harus punya uang untuk mendapatkan apa-apa yang ia butuhkan."

Berpikir tentang kekayaan bukan berarti menjadikan kita sebagai orang yang pragmatis, materialistis atau memenuhi kebetuhan komsumtif belaka. Bukan itu! Berpikir kaya yang saya maksudkan disini adalah berpikir tentang peningkatan kualitas hidup yang berdaya full prima bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain. Sebab orang yang terbiasa menikmati apa adanya akan cenderung nyaman dengan keadaannya, sehingga tidak mendorong daya kreativitas untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Serius! Orang kaya itu berdaya full prima.


Sekarang coba perhatikan baik-baik!
·         Orang miskin bisa masuk surga dengan kesabarannya, orang kaya juga bisa masuk surga dengan kekayaan yang dilandasi rasa syukur.

·         Orang miskin bisa membaca al-Qur’an, orang kaya bisa mencetak dan membagi-bagikan al-Qur’an. 

·         Jika orang miskin bisa mengkhatamkan 30 juz al-Qur’an dalam sebulan, orang kaya bisa mendapatkan 300 hingga 3000 juz dari investasi pahala orang yang mengkhatamkan Al-Qur’an dari mushaf Al-Qur’an yang ia bagi-bagikan.

·         Orang miskin bisa berpuasa Senin- Kamis, orang kaya bisa membukakan orang yang berpuasa setiap Senin- Kamis, bahkan membukakan sebulan full bulan Ramadhan.

·         Orang miskin bisa mengajar ilmu, orang kaya juga bisa menggaji tenaga pengajar ilmu.

·         Orang miskin bisa sekolah, orang kaya bisa membangunkan gedung sekolah.

·         Orang miskin bisa mendoakan orang kaya, orang kaya biasanya cuma mau minta doakan aja, hehehe…

·         Orang kaya senang jika didoakan agar kekayaannya semakin berlimpah banyak. Namun justru sebaliknya, orang miskin malah tidak senang kalau didoain biar tambah miskin. Padahal khan sama-sama saling mendoakan, hehe..

Sebaliknya, perhatikan lagi baik-baik:
·         Orang kaya bisa berzakat, orang miskin tidak.
·         Orang kaya bisa mudah bersedekah, orang miskin pikir-pikir dulu.
·         Orang kaya bisa menyantuni orang miskin, orang miskin tidak bisa menyantuni orang kaya.
·         Orang kaya bersedekah dengan harta, orang miskin cukup dengan doa dan sedekah senyum. Nah lho senyum khan? Hehehe…

Seringkali orang beranggapan bahwa kekayaan itu memang takdir, tapi lucunya begitu berbicara masalah kemiskinan orang serta merta menuding dan menyalahkan takdir, bahkan boro-boro menyalahkan Tuhan. Masya Allah! Sudah! Jangan suka mencela atau membenci ‘kekayaan’ hanya karena kita belum kaya. Jangan menolak ‘kaya’ hanya disebabkan ingin menutupi rasa kemalasan atau ketidakberdayaan. Apalagi memilih hidup miskin dengan berlindung dibalik ‘kedok’ agama, lalu mengatasnamakannya sebagai sikap hidup zuhud. Hohoho… Owh tidak bissaaa!! (gaya Sule OVJ)

Padahal sesungguhnya agama tidak pernah mengajarkan umatnya hidup terbelakang, baik secara intelektual maupun finansial, betul? Bukankah hadits Nabi mengajarkan bahwa, “Seorang muslim yang kuat lebih dicintai Allah daripada seorang muslim yang lemah? Bukankah sabda Nabi Muhammad Saw lagi: “Kemiskinan lebih mendekatkan kepada kekufuran”? Bagaimana sepakat?

Ada sebagian orang yang sertamerta memvonis bahwa kaya dan miskin itu memang takdir. Padahal nasib itu berbeda dengan takdir lho! Jika memang nasib, maka kita harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Kalau memang takdir, bukankah takdir itu bisa dirubah dengan kekuatan do’a? Bukankah Allah telah mengajarkan cara merubah takdir dengan usaha manusia itu sendiri. “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, melainkan kaum itu sendiri yang merubahnya.”

Menarik apa yang dikatakan oleh terkaya di dunia, Bill Gates: “Jika Anda dilahirkan dalam keadaan miskin, itu bukan salah Anda. Tapi jika Anda mati dalam keadaan miskin itu memang salah Anda!” 

Terlahir dalam keadaan miskin memang boleh dikatakan takdir, sebab kita tidak punya pilihan untuk memilih. Tapi setelah kita tumbuh dewasa, kita diberikan pilihan-pilihan untuk merubah arah hidup kita. Apakah kita mau tetap hidup seperti kondisi kita dilahirkan ataukah mau berubah lebih baik. Awal perubahan itu haruslah dimulai dari pikiran. Karena pikiran adalah energi. Energi pikiran akan memberikan kekuatan besar yang mendorong para perubahan sikap dan perilaku. Salah satu cara menggapai kesuksesan finansial yaitu dengan cara membangun mindseat keberanian berpikir kaya.

Kenapa harus membangun mindseat kaya? Ya, karena ada banyak orang yang takut kaya. Karena mindseat atau sudut pandang itulah yang akan mengarahkan kita bagaimana bersikap dan bertindak meraih kekayaan finansial itu. Intinya, kita semua berhak menjadi kaya dalam pengertian sesungguhnya. Ya, paling tidak sudah ada niat pengen jadi orang kaya lebih baik daripada tidak sama sekali. Nah, bagaimana kunci membuka kode rezeki tersebut? Segara miliki buku terbaru paling fenomenal!  

MENYINGKAP KODE REZEKI ILAHI
(40 Rahasia Kesuksesan Finansial Tanpa Harus Bernasib Sial)
Penulis: Miftahur Rahman El-Banjary, MA
Penerbit Elex Media Komputindo
Harga Rp. 65.000
Dapatkan di TB. Gramedia seluruh Indonesia.

Buku kedua National Bestseller KEJAIBAN SERIBU DINAR karya Miftahur Rahman El-Banjary, MA

Bagi EO yg berminat mengundang Miftahur Rahman El-Banjary, MA sebagai trainer atau pembicara talkshow bukunya silahkan SMS 0821 54 161616.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar